Form WhatsApp

JALAN BAROKAH

shape image

JALAN BAROKAH

Senin, 26 Maret 2018
Write By ; Ichda Husna
Sayyidah Husna ( Novelis, FreeLance, English Teacher, Mahasiswi S1 JUR. PAI ) 

MediaAnnur3.com - Aku ingin membuat tulisan. Entahlah, biarlah nanti mengalir dengan sendirinya. Kalian harus tau dulu kalau saat ini aku belum makan malam, dan jangan khawatir aku sakit. Karena satu jam sebelum tidur nanti kupastikan aku sudah makan malam (Gaya bahasaku seperti sudah terprovokasi novel "Dilan" saja hehe).
Aku hanya ingin bertanya sebenarnya, apa yang kau rasakan jika ada yang bilang padamu "Bagaimana masa depanmu kalau saat ini kau saja tak mau memikirkan masa depanmu?". Maksudnya mungkin begini, ia bertanya tentang bagaimana kehidupan masa depanmu kalau sedari saat ini kau tidak mempersiapkannya? Yaa kemungkinan yang ditanyakan menyangkut banyak hal, bisa saja ilmu, bisa saja pengalaman hidup, bisa saja mental diri, bisa juga hal yang sering menjadi perbincangan seperti "ekonomi". Aku juga tidak tau secara detail, tapi itulah yang kiranya bisa kusimpulkan. Beberapa dari kalian mungkin akan tercenung memikirkan pertanyaan itu (mungkin). Tapi kalau itu terjadi padaku aku akan diam beberapa saat, kemudian mulai memikirkan banyak hal (yang sebenarnya sudah sering kupikirkan hanya saja tak pernah bertemu ujungnya). Setelah itu aku akan mengomentari banyak hal yang kurasa benar menurut pandanganku, misalnya seperti ini "Tiap orang sih memang hidupnya berbeda, nasibnya berbeda, jadi ya tidak bisa serta merta disamakan atau dituntut untuk sama". Kadang memang ada, yang menuntut diri kita sama dengan apa yang ada di bayangan mereka, di benak mereka. Tapi cukupkanlah apa yang ada di diri kita saja, kalau kita hanya punya ini yasudah diterima saja, syukur-syukur kalau bisa melakukan hal yang luar biasa meskipun hanya dengan kemampuan yang kita punya. Tidak harus sama, karena hidup tiap orang berbeda. Tentang bagaimana aku belum mempersiapkan yaa mungkin sudah sedikit-sedikit kusiapkan, sedikit-sedikit belajar meskipun tak banyak dan belum sepenuhnya sempurna. Dan permasalahan yang kerap diperbincangkan seperti ekonomi? Hmm kalau kalian bagaimana? Halo anak muda seusiaku? Sebagian dari kalian mungkin sudah getol memikirkannya, tapi aku belum. Entahlah, aku percaya barokah. Kata guruku dulu, ayahku sukses berkat barokah dari pesantren. Maka bagaimanapun nanti, bagaimanapun kehidupanku nanti, aku sekarang hanya ingin menjalani kehidupan normalku bersama pesantrenku yang entah kian hari kian melekat di hatiku. Kalianpun harus percaya, bahwa barokah pasti ada.

.

Atau kalian punya opini sendiri menyikapi pertanyaan ini?
© Copyright 2019 Suara9

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now